BREBES, Suaranahdkiyin.com – Di tengah derasnya perkembangan informasi dan teknologi, maka seorang pelajar yang baik hendaknya memiliki pilihan yang positif dalam menggunakan media sosial (medsos).
Demikian disampaikan Sekretaris MWCNU Wanasari Brebes Akhmad Sururi saat mengisi kegiatan Pesantren Ramadan di SMP NU Al Fattah Tegalgandu Kec Wanasari Kab Brebes pada Sabtu, (30/3/2024).
Sururi mengingatkan pelajar NU supaya tidak mudah terpengaruh perkembangan medsos yang menyesatkan. “Ambillah nilai positif dari medsos,”tandasnya.
Pada momentum Ramadan, lanjut dia, bisa menjadikan kepribadian seorang pelajar untuk berubah menjadi lebih baik. Bulan yang penuh maghfirah ini bisa untuk memperbaiki diri, menata hati dengan istiqomah beribadah.
“Untuk menjadi orang baik maka patuhi perintah agama, hormati orang tua kalian, guru guru kalian dan tidak menyakiti temannya di manapun tempatnya.”lanjut wakil ketua LTN NU PCNU Kab Brebes mengingatkan.
Menurut Akhmad Sururi, belajar dan beribadah harus menjadi kebiasaan bagi para pelajar di lingkungan lembaga pendidikan NU. Hal tersebut karena belajar dan ibadah menjadi bekal untuk kehidupan dunia dan akhirat.
“Kita tidak selamanya hidup, namun ada akhir kehidupan dunia dengan hadirnya kematian. Namun kematian bukan akhir dari segalanya, karena kita akan menempuh perjalanan berikut yang disebut alam barzah.”ungkapnya.
Sururi membedakan antara kematian Utramen dengan kematian orang biasa. Dituturkan, beberapa bulan yang lalu ada seorang pelajar yang tawuran, ia menyangka kalau dirinya mati dibacok akan bisa kembali hidup seperti Ultramen,
“Tapi apa yang terjadi setelah ia mati ternyata tidak bisa hidup lagi. Hal yang semacam ini jangan kita meniru yang tidak baik,”kata alumni Lirboyo angkatan tahun 2000.
Kegiatan Pesantren Ramadlan di SMP NU Al Fattah desa Tegalgandu Kecamatan Wanasari Kab Brebes dihadiri oleh Ketua Yayasan Al Fattah, H Musyaffa, Lc, Kepala SMP NU Al Fattah, Moh Adnin beserta seluruh dewan guru.(adb/ros)