SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Salah satu yang menarik dari rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-97 Nahdlatul Ulama (NU), yang diselenggarakan PWNU Jawa Tengah, adalah pameran lukisan dan kaligrafi.
Pameran lukisan dan kaligrafi yang diinisiasi oleh duet seniman Nashrul Haqqi dan Abdul Gani, ini digelar pada 2 Maret lalu dan pada 8 Maret kemarin, dengan mengusung tema ‘’Oelama untuk Negeri’’.
Pada kesempatan itu, ada beberapa lukisan potret ulama yang dipamerkan, yakni lukisan KH. Hasyim Asy’ari (Kholison Syafi’i), Habib Umar bin Hafidhz (Nashrul Haqqi), dan Mbah Moen.
Ada lagi. Yakni lukisan tokoh yang dibuat secara dadakan oleh pelukis Nashrul Haqqi, yakni lukisan KH. Raden Asnawi, salah satu tokoh (ulama) asal Kabupaten Kudus yang juga tokoh pendiri NU.
Menurut Nashrul Haqqi, ini bukan kali pertama dia melukis tokoh ulama. ‘’Sebelumnya, saya sudah pernah melukis Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid, red) sebanyak empat kali, lalu melukis Mbah Hasyim (KH. Hasyim Asy’ari, red) tiga kali. Salah satunya dikoleksi Gus Yasin (H. Taj Yasin MZ, wakil gubernur Jawa Tengah),’’ terangnya.
Untuk lukisan Mbah Asnawi, dia membuatnya dalam waktu sekitar tiga jam. Itu pun masih diselingi dengan melayani para pengunjung pameran. ‘’Sekitar tiga jam (melukisnya). Baru sekali ini saya melukis Mbah Asnawi. Tetapi sebelumnya sudah membaca biografinya,’’ kata pelukis kelahiran Nganjuk, Jawa Timur yang kini berdomisili di Salatiga. (ros, mail, rid, gie/ adb, luh)