Menyelami ‘’Mutiara Hikmah’’ Al-Hikam Ibnu ‘Athaillah As-Sakandari

0
4114

Judul Buku       : Mutiara Al-Hikam

Penulis             : Ibnu ‘Athaillah As-Sakandari

Penerjemah    : M. Farid Wajdi Lc.

Penerbit          : Semesta Hikmah

Cetakan I         :  2017

Jumlah halaman: 437 + xxvi

Buku Mutiara Al-Hikam terbitan Semesta Hikmah, Yogyakarta, ini sangat laik berada di antara meja dan rak-rak buku pembaca di semua kalangan, baik remaja ataupun orang tua.

Mengapa? Sebab buku ini sebegitu penting, karena memuat petuah-petuah yang meningkatkan frekuensi keimanan seseorang, membuat seorang dapat ber-tadabbur, hingga bagaimana tanggung jawab seorang hamba kepada Sang Khaliq.

Kitab ini sendiri, sudah dikaji di berbagai belahan dunia, karena mencakup keilmuan-keilmuan yang luas dengan pembahasan yang mendalam. Buku ini pun akan memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai Islam, Iman dan Ihsan.

Disebutkan, misalnya, bahwa seseorang dalam beribadah harus karena cinta, seperti penggalan kata oleh Abu Hazm Al-Madani: ‘’Aku malu kepada Tuhanku jika aku beribadah karena mengharap pahala. Sebab aku akan seperti pekerja yang buruk, yang jika tidak diberi upah maka ia tidak bekerja. Tetapi, aku ingin beribadah kepada Allah karena aku mencintai-Nya,”. (hal. 172)

Tentang cinta dan ikhlas dalam beribadah, terkadang memang disepelekan. Niat tulus beribadah juga tak jarang terabaikan. Padahal nikmat Allah Swt diberikan kepada makhluknya begitu luas, bahkan tak terhingga.

Melalui buku ini, pembaca juga diingatkan betapa pentingnya bersyukur, agar nikmat tak hilang, dan mempergunakan segala nikmat yang diberikan Tuhan untuk mendermakan diri serta bersimpuh kepada-Nya. (hal. 127)

Ya, banyak mutiara hikmah yang bisa kita dapat dalam buku ini. tak kurang hikmah yang dapat kita simak dalam ‘’kitab’’ karangan Ibnu A’Athaillah as-Sakandari yang bisa kita baca melalui karya terjema M. Farid Wajdu Lc. Ini.

Bahasa yang jelas, lugas sekaligus ringan, menjadikan buku mutiara hikmah yang ada bisa diserap masyarakat dari berbagai kalangan secara mudah. Dan yang terpenting lagi, dengan membaca buku ini, insyaAllah bisa menjadi salah satu sarana memahami Islam secara lebih baik.  Wallahu a’lam. (*)

Achmad Fakhrudin,

Peresensi adalah pendidik pada Kelompok Bermain (KB) Al-Azhar, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus dan pegiat Gubuk Literasi Tansaro.

Comments