JEPARA, Suaranahdliyin.com – Tahun 2000, menjadi tonggak awal perubahan Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Pada tahun itu, satu satunya MTs di Karimunjawa, yaitu MTs Safinatul Huda, berdiri. Madrasah itu diresmikan oleh kiai kharismatik asal Kajen, Pati, KH MA Sahal Mahfudz.
Peresmian dilakukan di induk Madrasah Safinatul Huda di Sowan Kidul, bersamaan dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Kabupaten Jepara. Harapan dari berdirinya MTs Safinatul Huda Karimunjawa, para murid (santri-santriyah) menjadi generasi yang tidak sekadar cerdas, juga saleh – salehah.
Selanjutnya, kemudian dibuka tahun ajaran baru secara langsung oleh KH M Habib Thoha, kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah.
Tiga tahun berselang, yakni pada 2004, berdiri MA NU Safinatul Huda Karimunjawa. Peresmian dilakukan oleh KH Ahmad Musthofa Bisri dari Rembang. Gus Mus –sapaan akrab KH Ahmad Musthofa Bisri- rawuh secara pribadi beserta keluarga di Karimunjawa.
MTs dan MA NU Safinatul Huda di Karimunjawa, berdiri dengan berharap berkah para kiai, khususnya yang telah meresmikan madrasah, yakni KH MA Sahal Mahfudz dan KH Ahmad Musthofa Bisri. Dan para santri, diharapkan menjadi penerus perjuangan waliyullah Mbah Amir Hasan (Sunan Nyamplungan) dan para wali yang ada di Karimunjawa, baik dalam dakwah dan membangun masyarakat Karimunjawa, bangsa dan negara.
Perkembangan madrasah, dari hari ke hari sangat menggembirakan, karena kian maju. Secara kualitas, juga tidak kalah dengan sekolah lain, kendati berada di pulau terpencil. Berpijak dengan prinsip “global village“, berharap MTs dan MA NU Safinatul Huda Karimunjawa dikenal di mancanegara.
Semoga MTs dan MA NU Safinatul Huda Karimunjawa kian maju dan membawa berkah, santri – santriyah yang dididik memiliki ilmu yang bermanfaat, serta mendapatkan rida Allah Subhanahu wa Ta’ala. (H Hisyam Zamroni)