SEMARANG,Suaranahdliyin.com – Tim formatur hasil Konferensi Wilayah XVI NU Jawa Tengah di Pekalongan mengadakan Rapat di Kantor PWNU Jl. Dr. Cipto 180 Semarang, Sabtu (23/3/2024) kemarin. Rapat yang dipimpin Ketua tim KH. Ubaidullah Shodaqoh (Rois PWNU Jateng terpilih) dan sekretaris tim KH. Abdul Ghofar Rozin (ketua PWNU Jateng) membahas kelengkapan pengurus PWNU masa khidmah 2024-2029.
“Kami mencatat apa yang menjadi pembahasan, banyak masukan dari forum dengan penuh semangat kebersamaan dan wasyawirhum fil amr (bermusyawarah dalam perkara),”tutur Sekretaris Formatur, KH. Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin
Gus Rozin menyatakan Jawa Tengah yang terdiri dari 36 PCNU yang berkedudukan di kabupaten/kota dengan 576 Majelis Wakil Cabang yang berkedudukan di kecamatan membutuhkan pengurus yang mampu berkolaborasi dan bersinergi untuk bisa mewujudkan jamaah dan jamiyyah Nahdlatul Ulama bermartabat.
“Amanat konferwil kemarin, mengakomodir kader NU potensial di Jateng mulai dari Ulama sepuh khos hingga Gus muda potensial,” jelas pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda Pati.
“Untuk menjaga keberlanjutan program lalu, banyak pengurus yang periode lalu yang aktif juga diajak kembali”, tambah Gus Rozin.
Walaupun bukan tim super yang disusun, kata dia, ada harapan besar bahwa nama-nama yang muncul di Surat Keputusan nanti merupakan tim yang mampu berkhidmat dengan baik. Khidmat adalah cara santri bekerja tanpa pamrih, bertujuan melayani jamaah sekaligus memperkokoh jamiyyah.
“Kami berkeyakinan bahwa jalan yang tepat untuk beraktivitas dalam lingkungan NU adalah dengan cara khidmat, melayani umat dengan sebaik-baiknya. Kekuatan khidmat adalah bekerja secara ikhlas dan tuntas.”tandas Gus Rozin.
“Banyak nama-nama ulama, akademisi, hingga putra-putra kyai yang sanggup untuk menguatkan struktural PWNU nanti,” tambahnya.
Anggota tim formatur, KH. M. Furqon Masyhuri yang ikut rapat menambahkan bahwa nama-nama pengurus yang lalu juga masih ada yang siap untuk berkhidmat kembali.
“Alhamdulillah Ketua Tanfidziyah terpilih ini sigap dan tanggap melihat perubahan situasi dan kondisi. Terbukti posko tanggap bencana banjir sudah berjalan dengan baik. Begitu pula dengan berkumpulnya tim mide formatur ini menghasilkan yang terbaik,” ungkap Gus Furqon pengasuh pondok pesantren Al Hidayah Prapak Kranggan.
Usai rapat, Tim Formatur tidak langsung mengumumkan susunan pengurus NU Jawa Tengah ke publik. Tim mide formatur akan menyerahkan ke PBNU untuk mendapatkan pengesahan.
Selanjutnya, PWNU jateng akan bersilaturrahmi dengan PCNU se-Jateng dengan agenda identifikasi dan penguatan kelembagaan dan kepengurusan di tingkat wilayah dan cabang, usulan kegiatan dan program kerja hingga sinkronisasi program kerja PWNU dan PCNU.
Disamping Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, rapat dihadiri lengkap anggota tim formatur yakni Drs. KH. Moh Muzamil (ketua demisioner), KH. Muhtarom, S.SA (Karesidenan Pekalongan), Kyai Abdal Malik (Karesidenan Banyumas), KH. M. Furqon Masyhuri (Karesidenan Kedu), KH. Shofwan Fauzi (Karesidenan Solo), Dr. KH. Mustamsikin (Karesidenan Kendal) dan Dr. KH. Sholahuddin Fatawi (Karesidenan Pati).(lis/adb)