
BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Mustasyar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosegoro, Boyolali, KH Shodiq Dimyati, mengingatkan, di antara tugas NU ialah menghidupkan tradisi yang baik semisal kegiatan haul massal mendoakan leluhur.
“Mengertilah orang – orang yang sudah meninggal sejatinya sangat mengharapkan doanya anak – cucu,” tutur Kiai Shodiq pada pengajian akbar dalam rangka Haul Massal ke-5 MWCNU Wonosegoro di halaman gedung NU Center Wonosegoro pada Ahad (16/2/2025) lalu.
Kiai Shodiq berharap semoga yang hadir dalam majelis haul ini dilandasi niat yang tulus mendoakan dan menyelamatkan orang tua.
“Karena tegas disampaikan Nabi, ada tiga perkara yang lestari pahalanya: satu, ilmu yang bermanfaat; dua, shadaqah jariah; tiga, anak cucu yang mau mendoakan,” terangnya.
Kiai Shodiq pun mengajak bersama-sama melestarikan haul massal MWCNU Wonosegoro. “Mudah mudahan Allah memberkahi kita semua dan NU tetap berjaya,” harapnya.
Selain itu, menjelang Ramadan ini Kiai Shodiq juga mengingatkan, bahwa identitas Nahdliyin ketika menyebur (memasuki) Ramadan dan lelumban (bergembira dalam ibadah Ramadan) dengan salat tarawih berjamaah dan lainnya, jangan sampai dilewatkan.
“Kalau perlu bersegera ke Langgar atau Masjid. Insyaalllah, itu yang akan menuntun mengartarkan kita ketika butuh dituntun dan diantarkan,” lanjutnya menambahkan.
Sementara Rais Syuriyah terpilih MWCNU Wonosegoro, KH Zarkasi, mengapresiasi jamaah atas kehadiran, peran dan partisipasinya.
Disampaikannya, bahwa acara haul massal telah menjadi agenda rutin tahunan sebagai salah satu amaliyah Ahlussunah wal Jamaah an-Nahdliyah yang harus dirawat.
“Maka bagi Nnahdliyin – Nahdliyat, haul massal harus dipertahankan. Tujuan kita menyenangkan ahli kubur (orang tua) yang sudah menyekolahkan dan mendidik kita,” katanya.
Kiai Zarkasi menjelaskan, kegiatan haul ini sudah dimulai sejak pagi dengan khataman bil ghaib oleh bapak kiai dan ibu nyai yang tergabung dalam Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh (JQH) NU Wonosegoro.
“Insyaallah, (arwah) leluhur yang dibaca para santri dan Rijalul Ansor tadi sudah dikirimi bacaan Al-Quran bil ghaib dari bapak kiai dan ibu nyai yang hafal Al-Quran,” ujarnya. (sis/ adb, ros, gie)