Ketum PBNU: Kita Kehilangan Tokoh NU yang Berjuang Sejak Muda

0
1501
KH Said Aqil Siroj

JAKARTA, Suaranahdliyin.com – Belum berlalu duka yang dirasakan bangsa Indonesia, khususnya warga  Nahdlatul Ulama (NU) karena wafatnya KH. Sholahuddin Wahid (Gus Sholah), kini kembali kita kehilangan salah satu tokoh NU yang jasanya sangat besar, KH Ahmad Bagja.

Demikian pernyataan pers yang disampaikan Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj atas wafatnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU pada masa kepemimpinan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

‘’Hari ini kita keluarga besar NU, kehilangan salah satu tokoh penting yang sejak muda jadi aktivis NU. Berjuang tanpa pamrih. Tanpa adanya kepentingan jabatan atau kepentingan kekuasaan,’’ ujarnya dalam siaran pers yang dikirimkan Ketua Harian PBNU, H. Robikin Emhas kepada awak media, Kamis (6/2/2020).

KH. Said Aqil Siroj mengaku, bahwa dirinya adalah salah satu yunior KH Ahmad Bagja. ‘’Saya termasuk yuniornya. Dan saya orang yang termasuk belajar dan mengambil hikmah dari kepemimpinannya,’’ ungkapnya.

Dalam pandangannya, KH Ahmad Bagja adalah sosok yang pembawaannya sangat tenang. Tidak pernah gaduh. Tidak akan berkata sebelum dipikir matang. Tidak akan bertindak sebelum disiapkan dengan baik.

‘’Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB PMII. Dan ketika saya baru pulang dari Timur Tengah dan bergabung dengan NU, dia adalah Sekjen PBNU. Dia Sekjennya Gus Dur),’’ terangnya.

Ditambahkannya, KH. Ahmad Bagja yang lahir di Cirebon, adalah sosok yang sangat setia mendampingi Gus Dur. ‘’Dalam keadaan sangat menyedihkan (sangat prihatin), berhadapan dengan tirani kekuasaan yang sangat otoriter dan diktator. Tetapi Gus Dur tidak pernah surut. Tidak pernah goyang, apapun risiko atau konsekuensinya. Yang setia mendampingi Gus Dur, salah satunya adalah KH. Ahmad Bagja,’’ tuturnya. (ros/ adb, rid)

Comments