Kembalikan Ruh Pesantren di Madin
Kanwil Kemenag – FKDT Jawa Tengah Adakan Program Akselerasi Baca Kitab Kuning

0
614
Pembukaan kegiatan akselerasi Baca Kitab Kuning di Madin Al-Mukhlisin Nyatnyono Ungaram

UNGARAN, Suaranahdliyin.com – Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jawa Tengah bersama Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jawa Tengah mengadakan kegiatan akselerasi baca Kitab kuning model Ibtidai di Madrasah Diniyah (madin) Al Mukhlisin Nyatnyono Kab Ungaran, Senin-Selasa (27-28/11/2023). Kegiatan diikuti 60 peserta dari perwakilan guru madin.

Ketua Panitia Penyelenggara kegiatan Akselerasi Baca Kitab Kuning Model Ibtidai, Hj Aini Sa’adah mengatakan program akselerasi baca kitab kuning bertujuan untuk mengembalikan ruh Pesantren di lembaga MDT ( Madrasah Diniyah Takmiliyah) . Lebih dari itu untuk mengurangi penggunaan modul berbahasa Indonesia sehingga ruh pesantren menjadi warna di Madin.

“Dengan adanya program akselerasi baca Kitab kuning akan sangat bermanfaat terutama bagi guru Madin yang berlatarbelakang non Pesantren. “ujarnya dalam acara pembukaan.

Menurut Ketua Tim MDT Kabid Pendidikan Diniyah dan Pontren Kanwil Kemenag Jawa Tengah ini, tidak semua guru Madin mengenyam pendidikan pesantren salaf yang berbasis kitab kuning.

“Kompetensi guru Madin harus memahami kitab kuning sebagai warisan ulama. Karena awal berdirinya Madin memakai Kitab kuning atau turos. “tandas Hj. Aini.

Peserta kegiatan Akselerasi baca kitab kuning yang diadakan Kanwil Kemenag – FKDT Jawa Tengah

Wakil Sekjend DPP FKDT, Akhmad Surur yang didapuk mewakili tuan rumah Ketua DPW FKDT Jawa Tengah menyampaikan terima kasih kepada Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah yang telah bersinergi dengan FKDT Jawa Tengah.

“Kita berbahagia karena kita bisa bersinergi dengan baik dalam peningkatan kompetensi guru madin melalui akselerasi baca Kitab kuning. Kita berharap program kegiatan ini bisa berkelanjutan sehingga anak anak kita di Madin akan bisa memahami Kitab kuning dengan metode Ibtidai.”katanya.

Sururi menegaskan program akselerasi baca kitab kuning menjadi bagian untuk menjaga tradisi Pesantren dengan tafaquh fiddin melalui pemahaman Kitab kuning. Menjaga dan merawat tradisi lama yang baik ini sangat penting.

“Namun juga tidak boleh apatis dengan perkembangan teknologi dan  informasi yang begitu dahsyat, “ungkapnya.

“Sebagai pengelola Madin juga gurunya diharapkan agar bisa mengakses teknologi dan informasi, termasuk yang menjadi kewajiban kita bersama yaitu, emis 4.0,” sambung Sururi.

Kegiatan yang dibuka Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah  Dr Wahid Arbani ini menghadirkan nara.sumber Kyai Mujahidin Rohman dari Pondok Pesantren Nurul Ikhlas Jepara pengampu pembelajaran baca kitab kuning metode ibtidai.

Turut hadir mendampingi Kabag TU, Kabid PD Pontren H Amin Handoyo, Ketua Tim LPQ Bidang PD Pontren Hj Sri Fuah, Ketua DPW FKDT Jawa Tengah K.Abdul Rohman. (adb/ros)

Comments