JAKARTA,Suaranahdliyin.com – Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan membuka Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Tingkat Nasional tahun 2017 di Jepara Jawa Tengah. Agenda 3 tahunan yang diselenggarakan Kementerian Agama ini dipusatkan di Pondok Pesantren Balekambang, Jepara – Jawa Tengah.
Rencana kehadiran Presiden ini disampaikan oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi. Menurutnya , MQK ke-VI dijadwalkan dibuka Presiden pada Jumat besok. “Seremonial pembukaan akan berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB di lapangan pondok pesantren Raudlotul Mubtadiin, Balekambang, Jepara,” tuturnya Kamis (30/11).
Seremonial pembukaan akan dihadiri juga oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin bersama sejumlah menteri kabinet kerja, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Persiapan penyelenggaraan MQK di Balekambang ini sudah hampir selesai. Para santri dan official utusan masing-masing provinsi di Indonesia sudah mulai tiba di lokasi sejak 29 November kemarin. Tidak kurang dari 2.680 santri diperkirakan akan ikut ambil bagian pada gelaran tiga tahunan ini. “Dewan Hakim juga dijadwalkan akan hadir hari ini di Jepara,” ujarnya.
Ada tiga perlombaan pokok dalam MQK. Pertama, lomba membaca, menerjemahkan, dan memahami kitab kuning. Total ada 25 bidang yang akan dikompetisikan dan terbagi dalam tingkatan, yaitu: dasar, menengah, dan tinggi.
Untuk marhalah ula (tingkat dasar), lanjut Zayadi, ada lima bidang lomba, yakni: Fiqh, Nahwu (gramatika Bahasa Arab), Akhlak, Tarikh (sejarah), dan Tauhid. “Marhalah ula diikuti santri yang sudah berada di pesantren minimal satu tahun, dan berusia maksimal lima belas tahun kurang sehari,” ujarnya.
Untuk marhalah wustha (tingkat menengah), ada sembilan bidang lomba, yakni: Fiqh, Nahwu (gramatika Bahasa Arab), Akhlak, Tarikh (sejarah), Tafsir, Hadis, Ushul Fiqh, Balaghah, dan Tauhid. Bidang ini diikuti para santri yang sudah menetap minimal 1 (satu) tahun di pondok pesantren dengan usia maksimal 18 tahun kurang sehari.
Sedang untuk marhalah ulya (tingkat tinggi), ada 11 bidang lomba. Selain sembilan bidang lomba seperti yang dilombakan pada tingkat menengah, dua lainnya adalah bidang Ilmu Tafsir dan Ilmu Hadis. “Marhalah ulya ini akan diikuti santri yang sudah mukim di pesantren minimal satu tahun, dan berusia maksimal 21 tahun kurang sehari,” tandasnya.
Kedua, lomba debat konstitusi berbasis kitab kuning. Lomba ini akan menggunakan Bahasa Arab dan Inggris.
Ketiga, Eksibisi, yaitu pertunjukkan atraktif tentang nazham kitab populer di pondok pesantren yang diisi oleh Tim (maksimal 5 orang) dari setiap kafilah. Nazham yang akan ditampilkan antara lain dari kitab Alfiyah Ibn Malik (kitab berisi 1000 bait syair tentang ilmu gramatika Bahasa Arab).
Selain kegiatan pokok tersebut, ada sejumlah kegiatan penunjang yang dihelat di lokasi MQK. Kegiatan penunjang sifatnya tidak dilombakan. Kegiatan sersebut adalah Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren, Sarasehan dan Musyawarah MQK, Bazar dan Pameran Produk Pondok Pesantren, Diskusi Kepesantrenan dan Kitab Kuning, Pentas Seni kaum santri.
Menurut Ahmad Zayadi, pentas seni MQK 2017 akan menghadirkan Habib Syeikh. Habib Syeikh dijadwalkan mengisi Pentas Seni, pada Sabtu malam Minggu, 2 Desember 2017, mulai pukul 19.30 WIB.(rls/adb)