
TEMANGGUNG, Suaranahdliyin.com – Menjelang perubahan dari Sekolah Tinggi Agama Islam NU (STAINU) menjadi Institut Agama Islam NU (INISNU) Temanggung, sejumlah dosen STAINU Temanggung dilantik menjadi Ketua Program Studi (Kaprodi) dan Sekretaris Program Studi (Sekprodi), Ketua dan anggota Lembaga Bahasa Asing (LBA), Ketua dan Anggota Lembaga Penjamin Mutu (LPM), serta anggota Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Sabtu (30/12/2017).
Mereka adalah Hamidulloh Ibda dan Farinka Nurrahmah Azizah (Kaprodi dan Sekprodi PGMI), Lina Indra Kartika dan Husna Nashihin (Kaprodi dan Sekprodi PIAUD), serta Amin Nasrullah dan Fatmawati Sungkawaningrum (Kaprodi dan Sekrpodi Ekonomi Syariah).
Selanjutnya, Khamim Saefuddin dan Rindra Puspitasari (Ketua dan anggota LPM), Effi Wahyuningsih dan Buntara Adi Purwanto (Ketua dan anggota LBA), dan Asih Puji Hastuti (anggota LP3M).
Ketua STAINU Temanggung, Muh. Baehaqi, dalam sambutannya, menyampaikan, pelantikan tersebut pnting, karena menghadapi tahun perubahan. “Kenapa di tahun ini harus ada semua pejabat? Karena di 2018, baik Prodi maupun Institusi akan melakukan akreditasi. Ibarat sepeda motor, STNK nya habis. Nyawanya akan habis, maka harus diperpanjang,” katanya.
Dia mengemukakan, tahun 2018 STAINU Temanggung harus melakukan akreditasi institusi. “Karena kalau tidak ada sertifikat akreditasi institusi, maka perguruan tinggi (bisa dianggap) abal-abal,” lanjutnya menambahkan.
Baehaqi menceritana, bahwa di Jakarta pun, banyak kampus yang megah namun ‘terpaksa; harus ditutup karena abal-abal. “Banyak pemberitaan mengenai ratusan perguruan tinggi yang ditutup, baik yang berada di bawah Kopertis (Kemenristek Dikti) maupun di bawah Kopertais (Kemenag),” terangnya. (dul/ ros)