Islam Masuk Indonesia Tanpa Merubah Tradisi dan Budaya

0
987
KH. Mujib Qolyubi saat menyampaikan tausiyah.

JEPARA, Suaranahdliyin.com – Pengajian umum memperingati Harlah NU ke-92 yang di MWC NU Kecamatan Jepara di Gedung Wanita Jepara, baru-baru ini, yang sedianya dihadiri Katib Syuriyah PBNU, KH. Mujib Qolyubi.

Mujib Qolyubi dalam paparannya, menyampaikan, di usianya yang ke-92, NU tetap eksis. ‘’Jika tidak didorong oleh kearifan lokal dan para auliya, tidak akan mungkin eksis sampai sekarang. Mari kita kirim fatihah untuk Mbah Hasyim dan pembawa NU di daerah yang babat mendirikan NU,” ajaknya kepada ribuan jamaah yang hadir.

Dalam kegiatan yang dihadiri Pengurus NU beserta Banomnya, Forkompinda, Kemenag, PD Muhammadiyah Jepara dan sekolah di wilayah Kecamatan Jepara, dia mengatakan alasan Negara Indonesia tetap damai sedang lima negara Timur Tengah gaduh dan tak kunjung tenang.

Kelima Negara Timur Tengah dimaksud, yaitu Afganistan, Somalia, Syria, Iran dan Yaman. ‘’Mengapa? Karena ulama Timur Tengah hanya memperjuangkan kepentingan agama tanpa mementingkan kepentingan negaranya. Muslim, iya. Aswaja, iya. Tetapi mereka tidak menanamkan cinta agama dan cinta negara,” tuturnya.

Mengutip dawuh mantan Rais Aam PBNU, KH Bisri Mustofa, bahwa siapa yang lahir di Indonesia hendaknya mengikuti aswaja annahdliyah. “Cinta tanah kelahiran dulu, baru agama,” ungkapnya.

Ditegaskan kiai Kiai Mujib, Indonesia bukan negara agama, juga bukan negara sekuler. Jika menurut guyonan Gus Dur, sambungnya, Indonesia negara tidak tidak. ‘’Kendati begitu, hubbul wathan minal iman, cinta tanah air adalah sebagian dari iman yang dicetuskan KH Wahab Hasbullah, digelorakan dan ditanamkan,’’ ujarnya.

Selain itu, lanjutnya menambahkan, NU berkembang di Indonesia karena jasa kiai dan mengikuti jejak para wali. ‘’Sejarahwan NU, Agus Sunyoto, mengemukakan, Islam masuk ke Indonesia hanya butuh waktu 50 tahun, tanpa mengubah apa pun tradisi dan budaya yang ada di Indonesia. Dan Islam masuk Indonesia, tidak dengan kekerasan,” katanya. (qim/ ros)

 

Comments