
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kudus bersama Aswaja Center Kudus mengadakan launching ngaji Aswaja. Acara ini digelar dalam rangka memeringati hari lahir ke 65 IPNU dan ke 64 IPPNU di Gedung Darul Hadlonah, Sabtu (30/03/19).
Ketua PC IPNU Kudus, M. Chasan Fauzi mengatakan peringatan harlah ini penting untuk mengukuhkan sinergi antar kader IPNU-IPPNU di Sembilan kecamatan. Menurutnya, kekuatan dan potensi dari masing-masing daerah harus disatukan.
“Dalam berjuang kita butuh kesatuan agar menjadi kekuatan yang kokoh,” ujarnya.
Kemudian ia juga menyampaikan pentingnya sinergi antar kader NU maupun dengan lembaga lain. Penyebaran ajaran Aswaja, kata dia, harus merangkul semua pihak dan terarah. “Sinergi ini yang penting, jangan sampai berjalan sendiri-sendiri. Konsepnya harus jelas,” tambahnya.
Launching ngaji Aswaja ini, lanjut dia, merupakan contoh terjalinnya sinergi antara IPNU-IPPNU dengan Aswaja Center. Dengan begini tidak ada kekhawatiran tumpang tindih tugas ataupun wewenang. Sehingga NU benar-benar menjadi organisasi yang mampu menjawab kegelisahan umat di semua aspek kehidupan.
“Sinergi membuat para kader NU bisa mengambil porsi tugasnya masing-masing sehingga dakwah Aswaja bisa terkonsep dan berjalan maksimal,” paparnya.

Ketua PCNU Kudus, H. Asyrofi Masyitho mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya merawat ajaran ulama pendahulu. Ia berharap langkah ini bisa diikuti serta ditiru oleh Ansor, Fatayat dan lain-lain. Demikian itu supaya ajaran Aswaja benar-benar terawat sebagaimana harapan para pendiri Nahdlatul Ulama.
“Lebih-lebih di Aswaja Center ini isinya adalah kiai-kiai muda, maka sudah seharusnya mengadakan forum ngaji Aswaja seperti ini,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, H. Asyrofi juga menyampaikan kewajiban tholabul ‘ilmi bagi warga NU tidak hanya dari ayunan hingga meninggal. Bahkan setelah meninggal juga masih ada kewajiban menuntut ilmu, yaitu Talqin setelah dimakamkan.
“Talqin itu merupakan tradisi kita, itu lah kenapa bagi NU setelah meninggal pun masih ber-tholabul ilmi,” jelasnya.
Setelah ini, ngaji rutin Aswaja nantinya akan dilaksanakan satu minggu sekali. Tepatnya yaitu setiap malam Ahad di Gedung PCNU Kudus (Musala NU) di Jl. Pramuka No. 20 Mlati Kudus. Adapun pengajarnya adalah K. Hasan Mafik dengan kitab yang dikaji adalah Kitab Washiyatul Musthofa karya Imam Abdul Wahab Asy-Sya’roni. (rid, gie/ros)