JAKARTA, Suaranahdliyin.com – Nasihat-nasihat mendiang KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, rupanya masih sangat relevan bagi para pemuda NU. Salah satu nasihat Gus Dur yang bisa diterapkan sampai kapan pun adalah sabar.
“Kalau mau melakukan perubahan sosial di NU, melakukan gerakan di pesantren-pesantren itu kuncinya satu, sabar. Itu pertanyaan dan jawaban yang relevan sampai kapan pun,” kata Hamzah Sahal, menceritakan pesan Gus Dur kepada pemuda NU dalam bincang santai bersama NU Online, Sabtu (15/01/2022).
Sosok Gus Dur, kata Hamzah, antara perkataan dan perbuatan itu sama, sampai akhir hayat berkhidmah untuk NU. “Gus Dur itu sampai akhir hayat di Kantor NU, meskipun pasca menjadi Presiden dan jadi ketua PBNU, beliau tidak pernah meninggalkan itu,” ujarnya.
Jurnalis NU itu juga mengatakan, bahwa berkhidmah di NU memang harus penuh kesabaran. Artinya, harus menganggap NU sebagai bagian dari diri kita dan menjiwai sebagai orang NU. “Terkadang, hanya karena kita tidak dilibatkan dalam kepengurusan atau agenda, kita mudah tersinggung, itu jangan sampai,” paparnya.
Di pengujung obrolan, Hamzah Sahal menyampaikan dua pesan yang harus dipegang oleh para generasi NU kedepan. Pertama, bersama-sama membangun NU dengan hati yang lapang dada dan tidak mudah tersinggung.
“Mari kita bersama-sama ber-NU, jangan mudah mutung (ngambek-red). Kalau ada persoalan, diselesaikan dengan baik,” pesannya.
Hamzah pun mengajak generasi muda untuk terus meningkatkan kapasitas diri menjadi lebih baik. “Kapasitas kita sebagai santri, sebagai orang NU, sebagai anggota keluarga, harus naik. Dua hal tadi saya kira penting; anak muda tidak boleh mutungan dan tidak boleh cepat puas,” ungkapnya. (hasyim/ rid, adb)
