KUDUS, Suaranahdliyin.com – Sebuah forum sederhana digelar, dalam rangka memotivasi para mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK), agar memiliki minat untuk menjelajahi atau berkelana ke luar negeri, baik untuk studi maupun mengikuti berbagai kegiatan akademik lain skala global.
Forum sederhana yang dilangsungkan di Aula Masjid Darul Ilmi Kampus UMK, itu digelar Kantor Urusan Internasional (KUI) UMK, Kamis (14/12/2017). Puluhan mahasiswa dari berbagai Program Studi (Prodi), hadir dalam kegiatan yang menghadirkan traveler yang juga mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah, Messayu Galissa.
Mutohhar M.Pd., mengatakan, bahwa forum sederhana yang membincang bagaimana kiat ke luar negeri bagi mahasiswa, ini bisa dibilang baru. ”Kegiatan ini sangat positif, khususnya bagi mahasiswa,” ujar dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris itu.
Dia menyampaikan, melakukan kunjungan, apalagi bisa studi di luar negeri, adalah hal yang sangat penting bagi generasi Zaman Now. ‘’Dengan melakukan menjelajahi negeri lain, akan menjadikan anak-anak zaman sekarang tidak hanya berpikir lokal saja, tetapi memiliki pemikiran global,’’ katanya.
Dia menyampaikan, anak-anak zaman sekarang, sangat dituntut memiliki pemikiran yang luas atau pemikiran global. ‘’Nah, salah satu syarat untuk itu, tentu harus menguasai bahasa-bahasa internasional, khususnya Bahasa Inggris,’’ ungkapnya.
Messayu Galissa, sang narasumber tak kurang dari 20 negara sudah dikunjunginya, berbagi tips, bahwa untuk ke luar negeri, tidak mesti harus berbiaya sendiri. ‘’Ke luar negeri bisa memanfaatkan event-event yang ada, seperti mengikuti konferensi internasional,’’ katanya.
Perempuan yang mengaku pertama kali berkunjung ke Singapore itu menjelaskan, bahwa untuk mengikuti beragam event di luar negeri, tak mesti harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bagus. ‘’Yang penting applly saja jika ada peluang untuk mengikuti konferensi mahasiswa internasional. Jika diterima setelah melalui proses seleksi, tinggal berangkat,’’ tuturnya.
Pada kesempatan itu, Messayu Galissa, mengutarakan, betapa beruntungnya masih menyandang status mahasiswa. ‘’Apa-apa pasti dipermudah. Mulai dari pengurusan visa, saat di pesawat, dan lain sebagainya. Perempuan berjilbab, juga beruntung, karena orang luar negeri menaruh hormat dengan perempuan berjilbab. Kalau ada yang tanya soal ektremisme yang dilakukan oknum orang Islam, tinggal menjelaskannya,’’ ungkapnya. (luh/ ros)