Habib Syech : Jangan Banyak Omong Supaya Tidak Gampang Terpancing

0
2247
Habib Syech dalam Ansor Bersholawat di Masjid Agung Jawa Tengah Selasa malam

SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Mustasyar PWNU Jawa Tengah, KH. Habib Syech bin Abdul Qodir al-Segaf, menghimbau kepada masyarakat untuk tidak banyak berbicara mengenai apapun yang sudah menjadi ketetapan Allah SWT. Hal itu disampaikannya dalam acara Jateng Bersholawat “Santri Siap Menjaga NKRI” di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Selasa malam (16/10/18).

Mengambil contoh bencana di Sulawesi Tengah (Suteng), Habib Syech meminta agar tidak usah saling menyalahkan sesama makhluk atas kejadian itu, apalagi sampai berani menyalahkan Allah SWT. Menurut Habib hal itu murni bencana dan semua ketetapan yang asalnya dari Allah SWT adalah tepat. Untuk itu kita tidak boleh asal bicara mengenai hal itu.

“Kejadian di Palu jangan dibuat saling menyalahkan. Semua ketentuan dari Allah itu sudah tepat dan benar. Kalaupun mau menyalahkan, salahkan dirimu sendiri,” tutur Habib Syech.

Ia kemudian berkisah tentang seseorang yang memiliki nasib buruk karena banyak omong. Dan sebaliknya orang yang banyak diam dan menerima ketentuan Allah justru selamat dan bernasib mujur. Habib Syech juga mengambil perumpamaan tentang ikan yang mulutnya selalu terbuka akan mudah untuk dipancing.

“Begitu juga manusia. Masyarakat Indonesia kalau banyak ngomong nanti gampang terpancing macem-macem. Segala sesuatu yang tidak cocok dengan dirimu jangan banyak bicara,” jelas pendiri jam’iyah sholawat Ahbabul Musthofa ini.

Selanjutnya, Habib Syech lebih khusus mengarahkan nasehat tersebut kepada santri agar tidak mudah berkata tentang hal yang tidak penting bahkan konyol. Ia kemudian menghimbau sekaligus mendoakan agar santri Indonesia tidak boleh patah arang dalam melakukan kebaikan.

“Santri-santri harus cerdas, santri harus pintar, harus benar menjalankan aturan agama dengan baik, karena nanti negeri ini akan memerlukan kalian semuanya. Saya doakan semua,” ujar Habib Syech diamini ribuan jamaah yang hadir.

“Santri bisa jadi semuanya dilandasi dengan ilmu agama. Apapun yang ditentukan Allah jangan suka menyalahkan. Indonesia Insyaallah akan jadi contoh untuk semuanya,” lanjutnya.

Sebelumnya dalam kesempatan itu Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo memberi sambutan dan menyampaikan ucapan terimakasih dari Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, kepada masyarakat Jawa Tengah. Hal itu Ganjar sampaikan setelah ia bersama staf dan jajaran pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan dan mendirikan “Kampung Jateng” untuk masyarakat korban gempa dan tsunami di sana.

“Itu adalah bentuk perhatian kita semua sesama saudara, karena luka Palu adalah juga luka kita dan kesedihan mereka juga kesedihan kita. Semoga masyarakat Palu dan semuanya diberikan kekuatan untuk terus bangkit menjadi lebih baik,” kata Ganjar.(rid,adb/ros)

Comments