SOLO, Suaranahdliyin.com – Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin) berharap, dinamika menjelang Konferensi Wilayah (Konferwil) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah tetap dalam koridor aturan organisasi.
Gus Rozin mengutarakan hal itu dalam sambutan pembukaan Pra-Konferwil PW GP Ansor Jawa Tengah di Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, Kamis (1/8/2024).
Pembukaan Pra-Konferwil itu, selain dihadiri Gus Rozin, hadir pula antara lain Sekjend PP GP Ansor Rifqi Al Mubarok, Pengurus PP GP Ansor yang juga Sekretaris Korwil Jateng-DIY Ibnu Ngakil, jajaran pengurus PW GP Ansor Jateng serta Ketua dan Sekretaris PC GP Ansor Kabupaten/Kota se Jateng.
Konferwil GP Ansor Jawa Tengah sendiri baru akan dilaksanakan pada 31 Agustus 2024 mendatang di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang.
Dalam Konferwil itu, akan ditetapkan sejumlah program kerja strategis dan pemilihan ketua PW GP Ansor Jawa Tengah masa khidmat 2024-2028.
Gus Rozin mengatakan, apabila jelang Konferwil GP Ansor tidak ada dinamika maka kurang menantang. Begitu pula, sudah ada mekanisme dalam pemilihan ketua di PW GP Ansor yakni dipilih secara terbuka oleh kader atau pimpinan pengurus di tingkat Pimpinan Cabang dan Pimpinan Anak Cabang.
“Kalau Ansor mau jadi ‘Ahwa’ ya jadi NU saja, maka dinamisasi perlu agar menghasilkan kader terbaik. Tapi tentu dengan cara-cara yang baik dan bermartabat. Proses yang baik akan menghasilkan hal yang baik,” tuturnya.
Namun, lanjutnya, setinggi apapun kadar dinamisasinya, baik saat Pra-Konferwil maupun saat Konferwil, harus tetap dapat terlokalisasi dengan baik. Perdebatan hanya sebatas pada pemikiran untuk mencapai kebaikan ke depan.
“Kalau bisa mencapai konsensus terbaik, maka saya kira ini suatu kemajuan yang luar biasa, ini adalah kemajuan politik di kader-kader muda NU,” ujarnya.
Lebih lanjut Gus Rozin berharap, saat Konferwil nantinya siapapun yang terpilih dan apapun hasilnya agar dapat bersinergi bisa membangun koherensi yang baik dengan pengurus PWNU Jateng.
Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, H Sholahuddin Aly (Gus Sholah) mengungkapkan, dalam proses reorganisasi adanya dinamika itu adalah sebuah keniscayaan yang harus dilalui.
Namun, GP Ansor yang telah menisbahkan sebagai peretas jalan NU masa depan, harus mencari cara yang baik dan terhormat.
“Saya yakin seyakin-yakinnya, Sahabat-sahabat GP Ansor adalah kader yang sudah teruji. Semua adalah kader yang tidak mudah didikte oleh siapapun, untuk memilih siapa yang dinilai mampu membawa GP Ansor Jateng ke depan lebih baik,” paparnya.
“Semua sudah hebat-hebat, maka dalam forum (Pra-Konferwil hingga Konferwil), tidak perlu membawa pihak luar, terlibat dalam forum ini. Maka, nantinya yang akan dipilih harus berdasar hati Nurani dari kader-kader di bawah untuk Ansor Jateng yang lebih baik,” ungkapnya.
Sekjend PP GP Ansor Rifqi Al Mubarok dalam sambutannya usai membuka Pra-Konferwil PW GP Ansor Jateng 2024, mengatakan, proses konferensi adalah ajang untuk melatih diri menjadi ‘petarung’, tapi di GP Ansor sudah diajarkan tentang ‘satu komando’ yang sekaligus menjadi pembeda dengan organisasi lain.
“Ketika pusat sudah pilih A tapi di bawah B, maka apa bedanya kita dengan yang lain?” katanya.
Dia mengatakan, GP Ansor Jateng akan menggelar Konferwil yang akan menjadi contoh bagi kader lain di seluruh Indonesia. “Jateng akan melakukannya dengan baik,” bebernya. (rls/ ros, rid, adb)