
KENDAL,Suaranahdliyin.com – Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam UIN Walisongo Prof. Syamsul Ma’arif menghadiri Halaqah Pesantren Riset bertajuk “Mengabdi sebagai Peneliti”.dalam acara Naharul Ijtima’ Rahithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jawa Tengah, di Kendal, Sabtu (25/1/2025).
Sebagai nara sumber, Prof Syamsul mengangkat tema: “Santri as Researchers: Memperkuat Paradigma Keilmuan dan sebagai Agen Transformasi” yang diikuti para mudir Ma’had Aly dan utusan pesantren se-Jateng.
“Alhamdulillah diskusi seru, membedah dan mengeksplorasi turast dengan beranekaragam prespektif dan pendekatan. Melakukan pemetaan problematika riset pesantren. Sekaligus berupaya mencari terobosan pengembangan pendidikan pesantren yang terakselerasi dengan pengembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap berpijak pada kebudayaan Nusantara,” kata Prof Syamsul.
Prof Syamsul mengatakan menarik melirik sistem pendidikan pesantren dalam upaya rekontruksi metodologi riset dan ilmu pendidikan khas Nusantara. “Sebab pesantren terbukti mampu melakukan dialektika antara tradisionalisme dan modernism (integratif) dan telah banyak memberi kontribusi bagi NKRI,” lanjut Pengasuh Pesantren Riset Al-Khawarizmi Mijen tersebut.
Syamsul berpesan, untuk berkhidmah menjadi peneliti santri harus kritis, objektif, dan terbuka. “Perlu senantiasa senang dan bergairah meningkatkan skill meneliti, berkontribusi pengembangan ilmu pengetahuan, melakukan inovasi penelitian yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan, maslahat demi kemanusiaan dan peradaban,” katanya.
“Selamat meneliti para santri! Semoga para santri pesantren senantiasa melakukan sejumlah transformasi dan dinamisasi terhadap perkembangan yang terjadi serta berusaha menuju kebangkitan ilmiah, menjadi pusat pendidikan dan peradaban,” harapnya.
Kegiatan Naharul Ijtima RMI PWNU Jawa Tengah ini rangka peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama. Acara terlaksana di Pondok Pesantren Darul Amanah Kendal bertajuk “Revitalisasi Pesantren: Penguatan Spiritualitas untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045.”
Naharul Ijtuma diikuti para pengasuh pondok pesantren RMI PCNU se-Jawa Tengah.Turut hadir menjadi pembicara Dr. Nurul Mubin.(ibda/adb)