KUDUS,Suaranadhdliyin.com – Gerakan Pemuda Ansor harus memiliki semangat keagamaan (ruuhuddin). Setidaknya, Ansor bisa menggerakkan generasi muda mengaji keislaman secara rutin yang bermanfaat bagi anggota dan masyarakat.
Demikian yang disampaikan Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Gebog K.Suwantho dalam acara Ansor Loyal Club (ALC) di Aula MANU Hasyim Asy’ari 2 Karangmalang Gebog Kudus, Jum’at malam (19/1/2018) lalu.
K.Suwanto mengatakan belakangan ini fenomena anak muda semangat mengajinya terlihat menurun. Mereka lebih suka mengaji lewat internet yang bisa mempengaruhi mindset-nya.
“Ketika belajar dengan mbah google harusnya ditashihkan kepada sumber utamanya yakni para kiai,”tandasnya.
Menyitir sebuah hadits, Suwanto menerangkan bahwa Nabi telah memberi garis dimana akan datang suatu masa lari dari ulama. Bila hal itu terjadi, dampaknya akan datang balak (musibah), hilang berkah dan lahir pemimpin dholim.
“Karenanya Ansor harus punya majlis taklim.Kita kembangkan kajian dengan sumber aslinya (ulama).”ajaknya.
Ia mengajak kader Ansor juga memiliki semangat wathoniyyah (kebangsaan) dan semangat kebhinekaan. Sebagaimana yang dikembangkan pemimpin NU yang mencetuskan Islam Nusantara untuk mewarnai Indonesia bahkan dunia.
“Kita perlu meningkatkan semangat kebhinekaan dan kebangsaan guna mencegah disintegrasi bangsa,”tegas Suwanto.
ALC yang diselenggarakan PAC GP Ansor Kecamatan Gebog Kudus ini digelar untuk mencari pemimpin zaman now. Kegiatan ini dalam rangka menyambut konperensi Anak Cabang GP Ansor kecamatan Gebog yang akan dilaksanakan 26 Januari mendatang.(adb)