Ganjar: ‘’PBNU’’ Bukan Othak Athik Gathuk

0
1852
KOntingen Pergamanas II dari LP Ma’arif NU Jateng foto bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng.

SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Di Gedung Gradika Bakti Praja Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Satuan Komunitas Pramuka Ma’arif (Sakoma) LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah secara resmi dilepas Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Jateng, H. Ganjar Pranowo, Senin (18/2/2019).

Selain Ganjar Pranowo, hadir pada kesempatan itu antara lain H. Taj Yasin (Wakil Gubernur Jateng), Drs. KH. Muhamad Muzamil (Ketua PWNU Jateng), R. Andi Irawan (Ketua LP Ma’arif NU Jateng), H. Shobirin (Ketua Sakoma LP Ma’arif NU Jateng), perwakilan Badan Otonom, dan peserta Kontingen Perkemahan Pramuka Penggalang Ma’arif NU Nasional (Pergamanas) II tahun 2019.

R. Andi Irawan, mengutarakan, Pergamanas II tahun 2019 merupakan kegiatan rutin yang diadajakan LP Ma’arif se Indonesia. Pergamanas II tahun 2019 mengusung tema “Pramuka Ahlussunnah Waljamaah Menuju Generasi Emas 2030”.

“Ini satu kesatuan yang digelar LP Ma’rif sebagai lembaga yang menaungi sekolah dan madrasah. Pramuka di LP Ma’arif sangat penting dalam penanaman ideologi dan ajaran aslussunnah waljamaah annahdiyah, membentuk hubbul wathan (nasionalisme), dan pengamalan Tri Satya dan Dasa Dharma bagi peserta didik dari sekolah atau madrasah di bawah naungan LP Ma’arif,” katanya.

Dikatakannya, tahun ini LP Ma’arif Jawa Tengah mengirim sebanyak 780 peserta dalam Pergamanas II Tahun 2019 yang dilangsungkan di Bumi Perkemahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur yang digelar pada Selasa – Sabtu (19 – 23/2/2019. “Peserta dari 34 kabupaten/ kota se Jateng,” ungkapnya.

Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Jateng, H. Ganjar Pranowo mengatakan, bahwa Pergamanas menjadi momentum luar biasa dan sebagai penanaman karakter positif, karena pramuka Ma’arif ini teguh, tulus, dan cinta bangsa. ‘’Hubbul wathan minal iman. Ini bukan perkara mudah. Diucapkan mudah, tetapi dilakoni itu yang susah,” paparnya.

Ganjar mengemukakan, bahwa pramuka di Ma’arif sangat jos, sehingga pemahaman keagamannya pasti jos. “Konstitusinya, pasti jos. Pramuka pasti induknya ke PBNU. P adalah Pancasila, B adalah Bhinneka Tunggal Ika, N adalah NKRI, dan U adalah Undang-undang Dasar 1945. Ini bukan otak-atik gathuk, tapi memang sudah diatur oleh Tuhan dari sananya,” tuturnya.

Pada kesempatan itu pula, Ganjar mengajak pramuka Ma’arif memerangi hoaks. ‘’Hoaks, fitnah, dan berita tidak jelas menjadikan persaudaraan menjadi bercerai berai. Kita itu berbeda, namun tidak hanya berbeda, tetapi bersatu, berbhinneka tunggal ika,” tegasnya.  (ibda/ ros, adb)

Comments