Ganjar Halalbihalal dengan Ulama se Jatim 

0
567
Ganjar saat menyampaikan sambutan/ foto: istimewa

JEMBER, Suaranahdliyin.com – Calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo menghadiri halalbihalal dengan ulama se Jawa Timur (Jatim), Ahad (7/5/2023). Ratusan kiai, bu nyai, ning dan santri sangat antusias menyambut kehadiran Ganjar di Pondok Pesantren Al Badri, Krajan, Gumuksari, Jember.

Bersama istri, Siti Atikoh, ia berjalan menuju lokasi acara didampingi Pengasuh Ponpes Al Badri, KH Hafiz Habibullah dan KH Mahfudz Habibullah.

KH Mahfudz Habibullah, mengatakan, bahwa sebuah kebahagiaan warga Jember khususnya jaringan ulama, kiai, nyai dan ning se Jatim yang tergabung dalam Himpunan Santri Nusantara (Hisnu) bisa bertemu dengan Ganjar. Sebagai calon presiden, ada banyak harapan masyarakat Jatim padanya.

“Mari kita berdoa Pak Ganjar nanti pada waktunya dilantik jadi presiden. Dan tentu saja, pertemuan hari ini pasti membawa berkah buat kita semua,” ujarnya.

Tak hanya soal agama, para kiai se Jatim, lanjut KH Mahfudz, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan Ganjar saat memimpin Indonesia. Salah satunya adalah soal pertanian.

“Semoga nanti kalau beliau jadi presiden, ingat pada masyarakat kecil, khususnya para petani. Soalnya banyak yang wadul ke kita soal pupuk sulit dan harganya selangit,” katanya.

Petani Indonesia, ungkapnya, berharap subsidi dari pemerintah. Selain itu, mereka juga minta diperhatikan soal terjaminnya harga pasca panen agar tidak terlalu murah. “Petani kita butuh perhatian, Pak Ganjar. Berikan pupuk bersubsidi, naikkan harga jual hasil pertanian. Kami yakin Pak Ganjar mampu mewujudkannya,” tegasnya.

Ditemui usai acara, Ganjar tak menyangka dapat masukan soal pertanian dari para kiai dalam halalbihalal ulama se Jatim itu. Tapi ia senang, karena para kiai menjadi tempat masyarakat berkeluh kesah. “Biasanya kalau ke pesantren, yang dibahas soal pendidikan dan lainnya. Tapi di sini, tadi yang dibahas soal pupuk,” jelasnya.

Akrab: Ganjar bersama kiai, nyai dan ning se Jatim/ foto: istimewa

Menurut Ganjar, itu menjadi bukti bahwa kiai di Jatim ini peduli pada masyarakat. Mereka yang cukup berpengaruh menjadi tempat sambat. “Maka inilah ruang aspirasi yang bisa digunakan mereka menyampaikan. Ini contoh konkret peran ulama di daerah,” tuturnya. (rls/ ros, rid, adb)

Comments