
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Di era pandemi seperti, kreativitas sangat dibutuhkan dalam segala sektor. Tak terkecuali di dunia pendidikan.
Lantaran belum diperbolehkan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM), maka guru, khususnya wali kelas, perlu “alternatif ruang” untuk mengenal anak didiknya dalam tugas kewaliannya.
Salah satunya sebagaimana dilakukan H Ulinnuha Lc MUs, wali kelas XII M pada MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus pada Ahad (18/7/2021) pagi.
Pada kesempatan ini, dia membuat forum silaturahmi dan ta’aruf dengan para murid (santri) beserta wali murid dalam tugas kewaliannya melalui zoom meeting.
“Di luar dugaan, antusiasme murid dan wali murid sangat tinggi. 90 persen ikut zoom. Baik yang berasal dari Kudus sendiri maupun luar Kudus seperti Boyolali, Grobogan, Jepara, Semarang, Brebes, Depok dan Jakarta,” terang H Ulinnuha.
Saking antusiasnya, lanjutnya dalam zoom meeting yang dihadiri pula Kiai Syafii SPdI, kepala MA NU TBS Kudus itu, zoom meeting sampai digelar dua kali.
“Melalui forum itu, saya memberikan motivasi kepada murid dan mengingatkan akan tugas wajib, yakni hafalan alfiyyah senagai syarat kelulusan,” katanya sembari berpesan agar di masa pandemi para murid lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Sementara itu, dalam sesi dialog, Khoirul Wadli, salah satu wali murid asal Jepara, menanyakan bagaimana agar anaknya bisa mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri, khususnya di Timur Tengah.
“Untuk mendapatkan beasiswa kuliah itu, murid harus mahir berbahasa Arab, lisan maupun tulisan, serta menguasai berbagai disiplin ilmu. Dan yang tak kalah penting, harus aktif mencari informasi beasiswa ke luar negeri,” ungkap H Ulinnuha.
Selain itu, ujar guri yang menyelesaikan studi S-1 di Syiria dan S-2 di Malaysia tersebut, orang tua harus siap secara materi. “Sebab biasanya, tiket berangkat ditanggung sendiri. Sekitar Rp 10 jutaan,” tuturnya. (ros, mail/ adb, rid)