SEMARANG,Suatanahdliyin.com – Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah periode 2024-2029 melakukan sosialisasi Olimpiade Sains dan Ke-NU-an (OSKANU) dan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPDIK) pada Sabtu (6/7/2024).Melalui Zoom Meeting, sosialisasi diikuti 600 peserta dari unsur pengurus, pengawas dan kepala sekolah/Madrasah se-Jateng.
Dalam arahannya, Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Fakhrudin Karmani mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan langkah awal dalam mensosialisasikan Oskanu yang sebentar lagi dilaksanakan dan juga Mopdik.
“Masa Orientasi Peserta Didik atau Mopdik ini kita kembangkan mateirnya dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Kemdikbudristek dan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) Kemenag, karena kita mengelola sekolah dan madrasah,” katanya dalam pembukaan yang dipandu Fikri Solahudin.
Pada sosialisasi MOPDIK, Pimred Majalah Mopdik Dr. Hamidulloh Ibda didampingi pengurus LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Dr.Hj.Hidayatun, S.Ag., M.Pd.memaparkan Mopdik merupakan Majalah Masa Orientasi Pengenalan Peserta Didik (MOPDIK) yang materinya dikembangkan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Masa Taaruf Siswa Madrasah (MATSAMA).
“Tujuan MOPDIK tidak sekadar mengenalkan lingkungan sekolah/madrasah secara fisik, namun harus menekankan kecirian Aswaja Annahdliyah/Ke-NU-an dari aspek akidah, fikrah, harakah, dan amaliyah,”katanya.
“Majalah MOPDIK tidak sekadar bacaan, namun menjadi bahan penguatan bagi siswa baru di sekolah/madrasah Ma’arif NU,”sambung ibda.
Dalam kesempatan itu, pihaknya menyampaikan desain Mopdik, Kurikulum, dan teknis pelaksanaan Mopdik yang sudah tersusun di dalam Majalah Mopdik. Pihaknya juga memberikan penguatan bahwa Mopdik menjadi langkah awal untuk meningkatkan kepercayaan an identitas sekolah dan madrasah Ma’arif dibandingkan dengan yang lain.
“Proses mencari siswa dalam PPDB itu susah, maka Ketika siswa sudah masuk, harus kita layani dengan baik dan mereka akan terkesan pada tahap Mopdik, MPLS atau Matsama,”ujar Ibda.
Dr.Hj.Hidayatun, S.Ag., M.Pd., memberikan penguatan bahwa sosialisasi ini penting agar madrasah /sekolah memiliki visi dan misi yang sama dalam penguatan karakter Aswaja Annahdhiyah kepada peserta didik baru.
“Selain itu, agar madrasah sekolah memiliki standar minimal pelaksanaan MOPDIK/ MATSAMA/MPLS sesuai harapan LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah,”katanya.
Dalam proses Mopdik, Dr. Hidayatun memaparkan perlunya standar pemateri pada kegiatan tersebut. Pertama, berpengetahuan Aswaja An-Nahdhiyah (Fikroh, Amaliah, Harakah). Kedua, berpenampilan rapi, menarik bercirikhas Aswaja Annahdhiyah. Ketiga, bersemangat dalam penyampaian materi seperti tokoh-tokoh pendiri NU.
Terkait standar tempat penyelanggaraan Mopdik, imbuh dia, pertama, bersih, cukup penerangan, tidak bising, menggunakan pengeras suara, dibantu LCD, TV (bila ada). Kedua, menggunakan simbol-simbol Aswaja Annahdhiyah dalam dekorasi ruangan. Ketiga, menggunakan ruangan terbaik yang ada di madrasah/sekolah. Keempat, menggunakan perlengkapan terbaik yang dimiliki sekolah/madrasah.
“Kami mendorong bahwa penyelenggaraan itu harus nyaman, berkarakter, dan bermakna, ” tandas Hidayat.
“Kami juga mendorong rekomendasi penguatan dalam Mopdik yaitu melalui stories (sejarah perjuangan para pendiri madrasah/sekolah tersebut), symbol (logo, jargon, seragam, ide-ide menarik, website, ciri khas kegiatan ber Aswaja an-Nahdhiyah, dan language (penggunaan yel-yel dan lagu-lagu tertentu).”lanjutnya.
Sementara itu, perwakilan Panitia Oskanu Moh. Yasin dalam sosialisasi menjelaskan Oskanu tahun 2024 ini akan dilaksanakan secara daring. Pihaknya menegaskan bahwa semua peserta akan dilakukan pendataan, verifikasi, dan juga pengawalan dari tim.
“Pelaksanaan Oskanu ketiga ini kita lakukan secara full daring,” kata Yasin.
Usai sosialisasi dan pemaparan materi dari narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi, dan tanya jawab yang dipandu oleh Ubbadul Adzkiya.(rls/adb)