PAMULANG, Suaranahdliyin.com – Bertempat di Hall MI Mumtaza Pondok Cabe, Udik Pamulang, sekitar 200 guru Taman Pendidikan al-Quran (TPQ) mengikuti pelatihan thariqah baca tulis al-Quran Metode Yanbu’a pada Sabtu (10/2/2018) kemarin.
Pelatihan yang digelar MI Mumtaza Islamic School yang berada di bawah naungan Yayasan Nawa Dinamika Sejahtera, itu menghadirkan pengasuh Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus, KH. Ulil Albab Arwani sebagai narasumber.
Menurut Saifur Rizal MPd, ketua panitia pelatihan, para guru TPQ banyak yang tertarik mengikuti pelatihan ini. Hanya saja karena ruangannya terbatas, maka oleh panitia kuota peserta dibatasi.
‘’Tujuan dari pelatihan ini, yaitu memberikan pelatihan kepada para guru TPQ (ustaz/ ustazah dalam mengajar metode Yanbu’a, serta mempelajari kaidah–kaidah membaca al-Quran dengan benar dan praktis menurut riwayat Imam Hafs,’’ katanya.
Direktur Mumtaza Islamic School, Dr. KH. Ahmad Sodiq, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para peserta untuk mengaji kepada sumbernya langsung. ‘’Kita memilih Yanbu’a bukan saja soal masalah metode, tetapi sebagai santri, mengikuti rujukan utama di bidang Quran, yaitu simbah KH. Arwani Amin,’’ jelasnya.
Mengutip cerita dari KH. Abdullah Salam, salah satu cita-cita KH. Hasyim Asy’ari yang belum terlaksana adalah mengajar al-Quran kepada anak-anak. ‘’Kita mengajar al-Quran sebagai investasi amal masa depan. Anak-anak usia 6-12 tahun dididik membaca al-Quran, tentu pengajarnya akan mendapat pahala berlipat dan mendapat keberkahan hidup,’’ tutur direktur di lembaga pendidikan yang didirikan Prof. Dr. Munzir Suparta itu.
M. Ulil Albab Arwani, menuturkan, al-Quran merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW., yang masih ada hingga saat ini, yang berisi petunjuk hidup manusia untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
‘’Al-Quran itu surat cinta dari Allah SWT. Siapa saja yang mengagungkan al-Quran berarti mengagungkan Allah. Barang siapa mengagungkan Allah, maka Allah akan mengagungkannya,’’ katanya mengutip dari Imam Hasan Al-Bashri.
Lebih lanjut KH. M. Ulil Albab Arwani mengutarakan, bahwa Nabi Muhammad SAW. Bersabda: “Hati kita bisa berkarat seperti besi karena banyak dosa dan lupa kepada Allah, alat pembersihnya adalah membaca al-Quran dan ingat mati,” terangnya.
Mengenai metode Yanbu’a, dijelaskannya, sebagai salah satu metode baca tulis dan menghafal al-Quran sebagaimana Qiro’ati, Tilawati dan Iqro’. ‘’Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan,’’ ungkapnya.
Mengenai metode Yanbu’a, menurut KH. M. Ulil Albab Arwani kelebihannya antara lain ditulis sesuai dengan Rosm Utsmaniy, semua kalimat terdiri dari lafadh al-Quran (lafadh yang sudah gandeng) mulai juz 1 tengah, dan menerangkan semua bacaan Imam Hafsh dari thoriq Syathiby.
‘’Metode ini juga mengajarkan cara menulis huruf arab dan pegon, dan adanya al-Quran al-Quddus dengan rosm Utsmani, yang dilengkapi dengan tanda waqof idhtirory (waqaf di lafadh tertentu karena nafas tidak kuat dan memulai dari lafadh tertentu), bacaan ghorib serta musykilat,’’ urainya. (syafii/ ros)