KUDUS,Suaranahdliyin.com – Ragam kemeriahan selalu warnai peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di berbagai penjuru negeri. Tak terkecuali di Madrasah NU Miftahul Falah Cendono Dawe yang menyuguhkan “1000 Nampan” untuk santri-santrinya di semua tingkatan.
“Sangat meriah sekali, apalagi ini yang pertama,” kata Mahsun Hadi, salah satu staf pengajar MA NU Miftahul Falah, Senin (22/10/18).
Menu yang disuguhkan dalam acara ini adalah kuliner khas santri, yakni sambal terong. Dipaparkan oleh Mahsun sebagaimana pengalaman guru, kiai dan sesepuh yang pernah mondok sambal terong merupakan makanan favorit para santri tempo dulu.
“Sebelum kepungan nampan dan makan, kegiatan diawali dengan apel akbar dan tahlil bersama yang diikuti sekitar lebih dari dua ribu santri,” jelasnya.
Mahsun menambahkan, kegiatan semacam ini sangat penting bagi pelajar madrasah untuk menumbuhkan kesadaran mereka sebagai santri. Maksudnya, secara peran dan perilaku mereka juga harus layak menyandang predikat santri.
“Tentu ini menyadarkan peran mereka agar selalu mengikuti ajaran agama, mendalami ilmu dan patuh kepada kiai,” lanjutnya.
Kendati demikian, Mahsun menghimbau agar santri juga tidak ketinggalan dalam mengikuti perkembangan zaman, utamanya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia juga berharap santri akan mengawal NKRI yang penuh kedamaian dan semakin berjaya.
“Yang harus dilakukan santri ya ikut serta mengisi dan mempertahankan kemerdekaan dari bntuk penjajahan apapun, termasuk penjajahan budaya dan gaya hidup,” katanya.(rid/adb)
